Kendari, (15/06/2025) Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Sulawesi Tenggara secara resmi melantik kepengurusan barunya periode 2025–2027 di Aula Samaturu Walikota Kendari. Prosesi pelantikan berlangsung khidmat dan strategis, disaksikan oleh jajaran pemangku kepentingan sektor energi, baik dari unsur pemerintah, akademisi, hingga organisasi mahasiswa nasional.
Hadirnya Wakil Ketua Bidang Internal Dewan Energi Mahasiswa Indonesia, Habibi Satrio Nugroho, S.Kom., M.Han., dan Kepala Dinas ESDM Provinsi Sultra, Ir. Andi Azis, M.Si., menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara generasi muda dan institusi negara kian diperkuat dalam mengawal kebijakan energi berkeadilan. Agenda ini tak sekadar seremoni, melainkan penegasan posisi mahasiswa sebagai aktor kunci dalam transisi energi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam konteks transisi energi, DEM Sultra diharapkan menjadi wadah kaderisasi kepemimpinan yang tak hanya berpijak pada semangat aktivisme, tetapi juga berbasis pada nalar ilmiah dan ketajaman kebijakan. Mahasiswa sebagai kelompok intelektual muda memegang peran sentral dalam mendiseminasikan isu energi kepada masyarakat luas, khususnya dalam memperkenalkan konsep energi terbarukan, efisiensi energi, dan penguatan ekosistem energi lokal yang berdaya saing.
Kolaborasi Membangun Kedaulatan Energi Daerah

Dalam sambutannya, Habibi Satrio Nugroho menyampaikan apresiasi terhadap militansi mahasiswa Sultra dalam menginisiasi gerakan transisi energi berbasis keadilan. “Kehadiran DEM Sulawesi Tenggara diharapkan menjadi motor penggerak literasi energi dan advokasi kebijakan energi yang berpihak pada kemandirian daerah,” ungkapnya.
Selaras dengan itu, Kepala Dinas ESDM Sultra yang juga bertindak sebagai Dewan Penasehat DEM Sultra menekankan pentingnya membangun jembatan komunikasi antara mahasiswa dan pemerintah daerah. “Kami menyambut baik inisiatif DEM Sultra dalam mengawal kebijakan energi yang berkelanjutan. Mahasiswa adalah mitra strategis dalam memperkuat pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan,” ujar Ir. Andi Azis.
Kolaborasi antara mahasiswa dan pemerintah merupakan kunci utama dalam menyukseskan pembangunan sektor energi yang menyentuh akar persoalan daerah. Di tengah dinamika geopolitik energi global, peran DEM Sultra sebagai penghubung antara masyarakat, akademisi, dan otoritas energi menjadi penting untuk menjamin keberlanjutan dan kedaulatan energi lokal.
DEM Sultra Siap Menjadi Pilar Solusi Energi Berkeadilan
Ketua terpilih DEM Sultra, Dirfan Udi, menegaskan arah gerakan organisasi sebagai pusat intelektual, advokasi, dan solusi energi. Dalam pidatonya, ia menyampaikan visi progresif untuk memperluas edukasi publik, memperdalam kajian kebijakan energi, serta memperkuat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan lokal.
“Kami siap membuka ruang kemitraan strategis dengan semua pihak demi mewujudkan sistem energi yang menjawab kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan dan berdaulat,” tegas Dirfan.
Di tengah kebutuhan akan reformasi kebijakan energi yang lebih inklusif, organisasi mahasiswa seperti DEM Sultra memiliki posisi penting dalam mengawal narasi transisi energi yang adil. DEM Sultra berkomitmen untuk terus membangun kapasitas kadernya dalam bidang riset energi, pengembangan teknologi terbarukan, serta diplomasi energi pada level lokal hingga nasional.
Baca juga: Adakan Diskusi Publik, DEM Indonesia Bedah Dampak Pemindahan Impor Migas
Menelaah Potensi Strategis Sultra dalam Peta Energi Nasional
Rangkaian pelantikan juga diisi dengan forum diskusi publik bertema Potensi Energi Sulawesi Tenggara untuk Masa Depan Indonesia. Forum ini menghadirkan akademisi, praktisi energi, dan unsur pemerintah untuk membahas strategi pengelolaan sumber daya energi lokal—termasuk energi baru dan terbarukan—yang berpotensi mendukung ketahanan energi nasional.
Sulawesi Tenggara dikenal memiliki cadangan nikel dan potensi energi terbarukan seperti panas bumi, tenaga air, dan surya. Untuk itu, forum ini menyoroti pentingnya kebijakan berbasis data dan keadilan lingkungan dalam pengembangan proyek energi di wilayah ini. Mahasiswa didorong untuk aktif dalam menyusun rekomendasi kebijakan, sekaligus menjadi penghubung antara kebutuhan lokal dan kebijakan makro nasional.
Jalan Panjang Menuju Kemandirian Energi
Dengan pelantikan ini, Dewan Energi Mahasiswa Sulawesi Tenggara tidak hanya memulai periode baru kepengurusan, tetapi juga meneguhkan peran strategisnya dalam ekosistem energi nasional. DEM Sultra siap menjalin kemitraan lintas sektor, mendorong transformasi energi yang berpihak pada masa depan Indonesia, serta menjaga keseimbangan antara kepentingan lokal dan arah pembangunan nasional. Komitmen DEM Sultra ke depan akan difokuskan pada lima program utama: literasi energi berbasis kampus dan komunitas, kajian regulasi energi daerah, forum kebijakan strategis antar stakeholders, kolaborasi riset energi terbarukan, serta advokasi energi untuk keadilan sosial. Melalui pendekatan yang transformatif dan berkesinambungan, DEM Sultra menyatakan kesiapan untuk menjadi lokomotif perubahan di sektor energi daerah.
Baca juga: POTRET SULAWESI: KETIKA UNDANG-UNDANG TAK LAGI SAKRAL