Jakarta, 28 Februari 2025 – Dalam upaya mendorong kemandirian energi dan mewujudkan swasembada energi nasional, Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Indonesia menggelar diskusi panel yang membahas potensi pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia dari perspektif mahasiswa dan pemuda. Kegiatan ini diadakan di Jakarta dan dihadiri oleh berbagai mahasiswa dari berbagai organisasi.
Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang sangat besar, dengan total kapasitas terbarukan yang diperkirakan mencapai 23.766 megawatt (MW) yang dirilis oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dan ini merupakan potensi terbesar kedua di dunia. Hingga saat ini total potensi panas bumi yang baru dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) baru sebesar 2.400 MW. Ini berarti, pengembangan energi panas bumi di Indonesia baru mencapai sekitar 11% dari total potensi yang ada. Masih banyak ruang untuk berkembang, dan ini menunjukkan bahwa kita memiliki peluang besar untuk memanfaatkan sumber daya ini lebih maksimal.
Target Bauran Energi Terbarukan

Pemerintah Indonesia menargetkan bauran energi terbarukan mencapai 17% pada tahun 2025, dan energi panas bumi diharapkan menjadi salah satu kontributor utama dalam mencapai target ini. Meskipun ada tantangan yang dihadapi, optimisme tetap ada untuk mencapai target tersebut melalui pengembangan proyek PLTP dan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi.
Febrian Satria Hidayat, Ketua Umum DEM Indonesia, dalam paparannya menyatakan, “Panas bumi adalah salah satu sumber energi terbarukan yang paling menjanjikan di Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi ini, kita tidak hanya dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. Selain hal tersebut, panas bumi Indonesia merupakan yang terbesar kedua di dunia serta karakteristiknya dapat menjadi baseload. Ini adalah masa depan yang kita impikan dengan pemanfaatan potensinya.“
Rizki Alif Maulana, Ketua Bidang ESDM PB HMI, menambahkan, “Kami berharap Asosiasi Panas Bumi Indonesia dan para pelaku dapat lebih aktif dalam mengedukasi masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya pengembangan energi panas bumi. Ini adalah langkah strategis untuk mencapai kemandirian energi dan mendukung program swasembada energi yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.”
Baca juga: DEM INDONESIA, Apresiasi Langkah Pengawasan Pertamina Dalam Menjaga Kualitas Produk Bahan Bakar
Dalam diskusi tersebut, para mahasiswa juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi panas bumi. Mereka berharap agar lebih banyak penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menemukan teknologi yang lebih efisien dalam pemanfaatan sumber daya ini.
“Karena hal ini berbicara masa depan dan kami rasa mahasiswa berhak atas kepastian masa depannya sebagai pemimpin di masa mendatang. Penting dalam mendorong inovasi dan solusi baru di bidang energi. Kami siap berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan energi panas bumi, serta menyuarakan pentingnya keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam demi masa depan kemandirian dan swasembada energi Indonesia,” ungkap salah satu peserta diskusi.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk terlibat lebih aktif dalam isu-isu energi dan lingkungan, serta mendorong pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk lebih serius dalam mengembangkan potensi energi panas bumi di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia dapat mencapai kemandirian energi dan swasembada energi yang diharapkan.